Panasonic Award

Gemerlap Panasonic Award diatas Derita Buruh Panasonic

Mengenang dua tahun silam penutupan MTPDI
September 2007 dua perusahaan Panasonic PT MTPDI & PT PEDIDA ditutup dengan tiba-tiba dan merupakan awal penderitaan panjang bagi 2500-an buruh Panasonic dan keluarganya. Perundingan panjang dilakukan selama hampir tiga bulan tidak menunjukan hasil yang menggembirakan bagi buruh ,walaupun pengusaha sudah meraup banyak keuntungan saat beroperasinya perusahaan selama lebih dari duabelas tahun di Indonesia . Pengusaha sepertinya tidak punya niatan baik untuk menyelesaikan penutupan perusahaan.
Diakhir bulan November 2007 digelar event yang sangat luar biasa dan terkesan pesta pora serta glamour, bertajuk Panasonic Award yaitu hajatan tahunan yang menghabiskan uang Milyaran rupiah dihelat ditengah penderitaan buruh Panasonic yang belum jelas nasibnya setelah berjuang selama tiga bulan dengan berdiam ditenda-tenda di Perusahaan yang ditutup sambil berpanas - panasan dan berhujan - hujanan. Makan hanya dengan lauk seadanya dan cukup dijatah agar bisa terus bertahan. Dipentas Panasonic yang gemerlap dan dengan motto SAKOLODON, seperti bumi dan langit dengan kondisi buruh Panasonic yang bertahan di pabrik mempertaruhkan nasib demi diri dan keluarganya.
Layaknya Panasonic tidak tutup mata atas nasib para buruhnya yang sudah memberikan keuntungan pada perusahaan selama belasan tahun dan tidak dengan serta merta menghamburkan uang untuk pesta pora disaat buruhnya sedang menderita .Jika memang pengusaha Panasonic masih menghargai buruh Indonesia sepatutnya tidak dilakukan penutupan Perusahaan saat pengusaha masih mampu menggelar event mewah seperti Panasonic Award .
Sebagai masyarakat Indonesia saatnya membuka mata bahwa kemewahan sekelompok orang nyatanya telah membawa penderitaan bagi ribuan orang khususnya buruh Panasonic yang terancam nasibnya karena kebijakan penutupan perusahaan. Bila peristiwa ini terus didiamkan rasanya rakyat Indonesia akan makin banyak menderita dan miskin secara absolut .
Selayaknya buruh Indonesia bisa hidup sejahtera bila pengusaha masih punya hati nurani dan tidak hanya berfikir tentang keuntungan dan kerakusan yang tiada batasnya. Jangan jadikan Bisnis hanya untuk kepentingan dan kepuasan segelintir orang.

Bundaran Hotel Indonesia Jakarta,30 November 2007

Sekretariat :
PUK SPEE FSPMI PT MT PICTURE DISPLAY INDONESIA ( mtpdi )
Ejip Plot 3G Cikarang Selatan Bekasi 17550 Telp. (021) 8970505 Ext 134
PUK SPEE FSPMI PT Panasonic Electronic Devices INDONESIA ( PEDIDA)
Jalan teuku umar km 24 Cikarang barat Bekasi 17520 Telp. (021) 88320601 Ext 095

7 Response to "Panasonic Award"

  1. Smart Club says:
    15 Januari 2010 pukul 07.59

    setuju bangettttttttt. tapi lebih setuju lagi gimana kalo mulai skrg kita 'stop cari kerja' dan beralih menjadi 'membuka lapangan kerja' piye?

  2. wildan says:
    15 Januari 2010 pukul 12.42

    kasihan nya nasib pekerja indonesia...

  3. asep-bogor says:
    15 Januari 2010 pukul 20.18

    Bersenang2 di atas penderitaan orang lain, sungguh ironis.... Salam kenal kembali.

  4. masterGOmaster says:
    16 Januari 2010 pukul 08.37

    nasib buruh di indonesia memang sudah lama terlantarkan apalagi kl embel embel perusahaannya mengalami kemerosotan. semoga ke depan buruh indonesia semakin diperhatikan

  5. munir ardi says:
    16 Januari 2010 pukul 12.20

    buruh selamanya yang menjadi korban kapan yah mereka bisa merasakan kesenangan

  6. blogger bumi Lasinrang says:
    16 Januari 2010 pukul 12.21

    semoga suatu saat nasib buruh di negeri kita akan semakin membaik artikel yang bagus mas

  7. simple World says:
    16 Januari 2010 pukul 12.22

    just simple word Labour 'how pity you are"